Catatan sepotong hati



Kau tau betapa rumitnya aku?!
bedanya aku!
ketika yang lain sibuk menangisi sesuatu
meratapi dia yang belum tentu jadi takdirmu
aku malah sibuk menangisi keluargaku
Ibuku, Ayahku, nenekku, kakekku, adikku dan diriku

Kau tau betapa rumitnya aku?!
bedanya aku!
yang tidak suka melakukan sesuatu
yang kebanyakan orang kerjakan hal itu

Kau tau betapa anehnya aku?!
tak peduli dimanapun
sungai di kedua pelupuk mataku mengalir tiba-tiba
melihat bocah menyudut
duduk bertekuk lutut dalam duka
sangat ingin tau apa yang ada dipikirannya
pikiran seorang bocah yang iba hati,
mungkin depresi
terima tekanan dari sana-sini                                                                                                                                             
dan entah akan jadi apa dia nanti
ingin ku amati
ingin ku pelajari

Kau tau betapa ku terharu
Ya!
melihat lagi-lagi bocah!
bermain dengan bayangan sendiri
bicara pada bayangan sendiri
entah apa yang ada dibenaknya saat sunyi
menepi, menyepi

Kau tau betapa inginnya aku?!
mendekati bocah-bocah itu
menjadi bagian dari mereka
agar tak ada lagi air mata dan teman bayangan

Kau tau betapa frustasinya aku?!
bergulat dengan pikiranku, ragaku, hatiku
yang tak ingin pergi mengunjungi alam baru
sebelum meninggalkan bahagia pada orang sekitarku
Bukan!
bukan karena aku ingin puja-puji
hanya tak suka bahagia sendiri
dan merasa tak berarti
jika pergi tanpa arti
meninggalkan hati-hati dengan hati-hati
ajak ntuk buat sesuatu yang berarti
dan dapat merasakan indahnya hakikat cinta abadi
pada Sang Ilahi

Comments

Popular Posts